
Raut muka Eva (33)ttampak ceria saat gilirannya mencuci tiba. Maklum, Eva telah menunggu selama hampir 2 jam untuk mencuci pakaian keluarganya di gerai cuci pakaian (loundry) berbasis koin ”Ispo” di kawasan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (3/4/2025). Baju kotor yang digunakan saat Lebaran telah menumpuk dan saatnya dicuci. Di rumah, Eva sebenarnya memiliki sebuah mesin cuci. Namun, ia memilih mencuci di gerai cuci karena lebih irit listrik, air, dan waktu yang bisa digunakan untuk keperluannya.
:quality(80):watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2025/04/03/eb599aa4-228e-48fe-916b-4ce7bf6540ff_jpg.jpg)
Hal yang sama diungkapkan Ibad (30), seorang pekerja di perusahaan event organizer. Ia juga punya mesin cuci di rumah, tetapi gerai cuci pakaian masih menjadi pilihannya. Faktor cuaca dan fleksibilitas waktu jadi penyebabnya. Gerai yang buka selama 24 jam itu mejadi solusi jika butuh cuci baju cepat. Ibad juga menegaskan, ia bisa menghemat biaya listrik.
Biaya mencuci di gerai cuci Ispo ini Rp 10.000 tiap 10 kilogramnya. Untuk bisa menggunakan mesin cuci, terlebih dahulu membeli koin dengan memasukkan lembaran Rp 10.000 ke dalam mesin yang kemudian mengeluarkan koin. Koin inilah yang digunakan untuk mengaktifkan mesin cuci. Hal yang sama digunakan untuk mesin pengering. Durasi waktu untuk pencucian 20 menit, sementara pengeringan juga 20 menit. Di gerai ini terdapat 14 mesin cuci berkapasitas 10 kilogram, 12 mesin pengering, 10 mesin berkapasitas 10 kilogram, dan 2 mesin berkapasitas 20 kilogram.




Susai Lebaran, gerai cuci pakaian diserbu warga. Mereka rela mengantre untuk sekadar mencuci. Reni (54) mengantre hampir 2 jam. Menurut dia, saat hari biasa, antrean tidak sebanyak ini. Ia maklum pasca-Lebaran banyak orang mencuci baju kotornya. Menurut seorang pekerja yang jaga di gerai, terjadi peningkatan yang signifikan sejak kemarin.
Kelesuan ekonomi yang tengah terjadi saat ini sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Gambaran kecilnya, penghematan dalam hal paling sederhana. Eva menuturkan, dengan mencuci pakaian keluarganya di gerai cuci, ia bisa menghemat pengeluaran listrik bulanan sebesar Rp 50.000. Hitungannya, total budget yang ia keluarkan untuk gerai cuci selama sebulan (mencuci seminggu sekali) Rp 80.000. Sementara jika ia mencuci menggunakan mesin cuci sendiri, biaya token listrik tiap bulannya mencapai lebih dari Rp 200.000. Selain itu penggunaan air juga bisa dihemat. Ragam cara digunakan masyarakat untuk berhemat di saat kelesuan ekonomi mendekat.